UMKM Menjadi Pilar Dalam Memperkuat Nilai Tukar Rupiah

Kategori
Edukasi
Dipublish Pada
July 26, 2023
UMKM Menjadi Pilar Dalam Memperkuat Nilai Tukar Rupiah

UMKM menjadi pilar penting dalam memperkuat nilai tukar rupiah dengan meningkatkan produksi dan konsumsi barang lokal.

Seperti yang kita ketahui bersama, UMKM merupakan salah satu sektor penting dalam perekonomian Indonesia. Data Kementerian Koperasi dan UKM menunjukkan bahwa pada tahun 2020 ada 64,2 juta unit UMKM di Indonesia. Sektor ini menyerap 97% tenaga kerja nasional dan menyumbang 61,07% PDB Indonesia. Oleh karena itu, UMKM menjadi pilar penting untuk memperkuat nilai tukar rupiah terhadap dolar AS.

UMKM memproduksi Barang Lokal, yaitu barang yang dibuat di Indonesia dengan menggunakan bahan baku, tenaga kerja, dan modal dari dalam negeri. Barang lokal memiliki banyak keunggulan, seperti kualitas baik, harga terjangkau, dan nilai tambah tinggi.

Selain itu, barang lokal juga dapat mengurangi ketergantungan Indonesia terhadap impor barang dan jasa dari luar negeri. Impor dapat menimbulkan defisit neraca perdagangan dan neraca pembayaran, yang berdampak negatif bagi nilai tukar rupiah. Dengan mengurangi impor, Indonesia dapat menghemat devisa dan menjaga stabilitas nilai tukar rupiah.

UMKM Nilai Tukar Rupiah
Sumber Gambar: @oduaimages on Canva

Cara UMKM Meningkatkan Nilai Tukar Rupiah dengan Produk Lokal

Nilai tukar rupiah adalah harga rupiah terhadap mata uang asing, seperti dolar AS, euro, yen, dan lain-lain. Nilai tukar rupiah dipengaruhi oleh berbagai faktor, seperti permintaan dan penawaran mata uang, inflasi, suku bunga, neraca perdagangan, neraca pembayaran, kondisi politik, dan lain-lain.

UMKM memiliki pengaruh positif terhadap nilai tukar rupiah melalui beberapa cara, antara lain:

Meningkatkan Ekspor Produk Lokal

UMKM dapat meningkatkan ekspor produk lokal ke pasar internasional dengan memanfaatkan peluang dan permintaan yang ada. Ekspor produk lokal dapat meningkatkan penerimaan devisa dan surplus neraca perdagangan, yang berdampak positif bagi nilai tukar rupiah. Sebagai contoh, UMKM yang bergerak di bidang kerajinan tangan, makanan olahan, atau fashion dapat mengekspor produk mereka ke negara-negara tetangga atau Eropa.

Mengurangi Impor Barang dan Jasa

Selain itu, UMKM dapat mengurangi impor barang dan jasa dari luar negeri dengan menggantinya dengan produk lokal yang lebih murah dan berkualitas. Impor barang dan jasa dapat menimbulkan pengeluaran devisa dan defisit neraca perdagangan, yang berdampak negatif bagi nilai tukar rupiah. Namun, dengan mengurangi impor, UMKM dapat menghemat devisa dan mendukung industri dalam negeri.

Menyediakan Lapangan Kerja dan Pendapatan

UMKM juga dapat menyediakan lapangan kerja dan pendapatan bagi masyarakat, khususnya di sektor informal. Lapangan kerja dan pendapatan dapat meningkatkan daya beli dan konsumsi masyarakat, yang berdampak positif bagi pertumbuhan ekonomi dan stabilitas nilai tukar rupiah. Dengan demikian, UMKM dapat membantu mengurangi angka pengangguran dan kemiskinan di Indonesia.

Menjaga Stabilitas Sosial dan Politik

Selanjutnya, UMKM dapat menjaga stabilitas sosial dan politik di Indonesia dengan menyerap tenaga kerja, mengurangi kemiskinan, dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Stabilitas sosial dan politik dapat meningkatkan kepercayaan investor dan pelaku pasar terhadap kondisi ekonomi Indonesia, yang berdampak positif bagi nilai tukar rupiah. Oleh karena itu, UMKM perlu mendapatkan perlindungan dan fasilitas dari pemerintah dan berbagai pihak untuk terus berkembang dan berinovasi.

Menyadarkan Masyarakat untuk Lebih Mencintai Produk Lokal

Terakhir, UMKM harus mampu menyadarkan masyarakat bahwa produk lokal memiliki banyak keunggulan dibandingkan dengan produk impor. Para Pelaku UMKM juga harus mampu menumbuhkan rasa bangga dan nasionalisme masyarakat terhadap produk lokal. UMKM juga harus mampu memberikan edukasi kepada masyarakat tentang manfaat produk lokal bagi perekonomian dan nilai tukar rupiah.

Dengan demikian, UMKM memiliki peran penting dalam memperkuat nilai tukar rupiah melalui berbagai cara. Oleh karena itu, UMKM perlu mendapatkan dukungan dan fasilitas dari pemerintah dan berbagai pihak untuk terus berkembang dan berinovasi.

Contoh Sukses Produk UMKM yang Berkontribusi terhadap Nilai Tukar Rupiah

Beberapa contoh produk UMKM yang sukses berkontribusi terhadap nilai tukar rupiah adalah:

  • Kopi Luwak Cikole. Kopi Luwak Cikole adalah produk kopi luwak asal Lembang, Jawa Barat yang telah menembus pasar ekspor ke berbagai negara seperti Jepang, Amerika Serikat, Australia, dan Eropa. Kopi Luwak Cikole memiliki keunggulan dalam kualitas rasa dan aroma yang dihasilkan dari proses fermentasi alami oleh luwak liar. Kopi Luwak Cikole juga memiliki sertifikat halal dari Majelis Ulama Indonesia (MUI) dan sertifikat organik dari USDA Organic (Amerika Serikat) dan EU Organic (Eropa). Dengan demikian, Kopi Luwak Cikole dapat meningkatkan penerimaan devisa dan nilai tukar rupiah.
  • Batik Solo Trans. Selain kopi, Batik Solo Trans adalah produk batik asal Solo, Jawa Tengah yang telah menembus pasar ekspor ke berbagai negara seperti Malaysia, Australia, Jerman, Inggris, Spanyol, Mesir, dan Amerika Serikat. Batik Solo Trans memiliki keunggulan dalam kualitas motif, warna, dan kain yang dihasilkan dari proses pewarnaan alami dan tradisional. Batik Solo Trans juga memiliki sertifikat halal dari Majelis Ulama Indonesia (MUI) dan sertifikat batik tulis dari Badan Standardisasi Nasional (BSN). Oleh karena itu, Batik Solo Trans dapat menghemat devisa dan mendukung industri dalam negeri.
  • Keripik Tempe Sanan. Terakhir, Keripik Tempe Sanan adalah produk keripik tempe asal Malang, Jawa Timur yang telah menembus pasar ekspor ke berbagai negara seperti Jepang, Tiongkok, Korea Selatan, dll. Keripik ini menjadi laris di pasaran nasional dan internasional karena rasanya yang gurih, teksturnya renyah dan juga empuk. Keripik Tempe Sanan juga memiliki sertifikat halal dari Majelis Ulama Indonesia (MUI) dan sertifikat PIRT (Pangan Industri Rumah Tangga) dari Dinas Kesehatan Kota Malang. Dengan demikian, Keripik Tempe Sanan dapat menyediakan lapangan kerja dan pendapatan bagi masyarakat.

Kesimpulan

UMKM adalah salah satu sektor yang berperan penting dalam perekonomian Indonesia dan juga menjadi salah satu pilar penting dalam memperkuat nilai tukar rupiah terhadap mata uang asing, khususnya dolar AS. Para pelaku UMKM dapat meningkatkan produksi dan konsumsi produk lokal yang memiliki banyak keunggulan, seperti kualitas yang baik, harga yang terjangkau, dan nilai tambah yang tinggi.

UMKM perlu mendapatkan dukungan dan fasilitas dari pemerintah dan berbagai pihak untuk terus berkembang dan berinovasi. UMKM juga perlu menyadarkan masyarakat untuk lebih mencintai produk lokal. Untuk mendukung UMKM dalam menjalankan bisnisnya Telkom Indonesia menghadirkan indibizPAY yaitu Penyelenggara Jasa Sistem Pembayaran yang berupa QRIS, dengan harapan dapat membantu UMKM dalam bertransaksi sehingga lebih cepat, mudah, aman, dan handal. Segera daftar indibizPAY dan nikmati kemudahan penggunaan QRIS sebagai salah satu cara untuk memajukan UMKM Indonesia dalam rangka berkontribusi meningkatkan nilai tukar rupiah. Untuk kamu pengguna Android bisa klik disini, dan untuk kamu pengguna iOS bisa klik disini yaa! Dapatkan QRIS gratis, jual PPOB termurah, dan catat transaksi dengan kasir digital. Tunggu apa lagi? Saatnya jadi sobat indibiz!